• This is Slide 1 Title

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words.

  • This is Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words.

  • This is Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words.

Sunday, 8 August 2021

 






Reserved:       
Activity 3
 

 


Jamur

 

1.1.            Tujuan

f   

 

f   

 

 

1.2.            Dasar Teori

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.3.            Tools and Materials

a.        Tools

j  Autoclave

j 

j  …..

j  …..

j   ……

b.        Materials

b 

b  ….

b  ….

b  ….

 

1.4.            Working Procedure

 

Write down the working procedure explained by the video in the column below!

 

 

 
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


1.5.            Observation Result

 

Dari berbagai sumber di internet dan buku Biologi 1, lengkapilah tabel berikut!

 

 

No

Kriteria

Ascomycota

Basidiomycota

1.

Reproduksi seksual

 

 

2

Reproduksi aseksual

 

 

3

Kondisi hifa

 

 

4

Bentuk tubuh buah

 

 

5

Contoh dan peranan,

Min. 2

 

 

 

 

 

1.6.            Questions

1.    Apakah yang dapat kalian simpulkan dari percobaan di atas ?

 

 

 

 

 

 

2.   Perhatikan gambar berikut. Di manakah letak dari koloni bakteri yang terbentuk!

 

 

 


 

BAB V

HEREDITAS

 

A.    PENDAHULUAN

          Orang yang pertama kali melakukan percobaan tentang pewarisan sifat adalah Gregor Mendel. Mendel mengemukakan Hukum Mendel I dan II. Hukum Mendel I menyatakan bahwa ketika berlangsung pembentukan garnet pada individu heterozigot, terjadi pemisahan alel secara bebas, Oleh karena itu, setiap garnet mengandung salah satu alel yang dikandung sel induknya. Peristiwa ini dapat dikenal melalui persilangan monohibrida. Hukum ini dikenal pula sebagai Hukum Segregasi. Hukum Mendel II menyatakan bahwa ketika berlangsung meiosis, terjadi pengelompokan gen secara bebas. Peristiwa ini dapat diamati pada persilangan dihibrida atau polihibrida. Hukum Mendel II dikenal sebagai Hukum Asortasi. Pada persilangan sering terjadi hasil yang seolah-olah menyimpang dari Hukum Mendel, misalnya epistasis, hipostasis, kriptomeri, dan polimeri.

 

B.    HUKUM MENDEL

1.         Hukum Mendel

Untuk memudahkan mempelajarinya, tiap-tiap persilangan diberi simbol. Pada saat menyilangkan, tanaman induk diberi notasi P (Singkatan dari parental = induk). Keturunan I (Keturunan pertama) yang dihasilkan disebut filial I (filial = keturunan) yang disingkat F1. untuk mendapatkan keturunan II (F2) dilakukan persilangan antar sesama F1. caranya, mendel menanam tumbuhan F1 yang disilangkan dengan tumbuhan F1 yang lain.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


          Beberapa prinsip sehubungan dengan hasil percobaan Mendel dapat dikemukakan berikut ini.

1.    Sifat yang muncul pada Fl disebut sebagai sifat dominan (menang), sedangkan yang tidak muncul disebut sifat yang resesif (kalah). Pada contoh  di bawah, warna  biji kuning dominan terhadap hijau..

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.    Banyaknya individu (tanaman) yang muncul pada F2 antara yang dominan dan resesif miliki perbandingan rata-rata 3:1.

 

       Oleh Mendel, induk yang dominan homozigot diberi simbol dengan huruf pertama dari sifat dominan, dengan menggunakan huruf besar yang ditulis dua kali. Sifat resesif diberi simbol dengan huruf kecil dari sifat dominan tadi. Jadi, biji bulat diberi simbol BB sedangkan biji keriput diberi simbol bb. Simbol ditulis dua kali atau sepasang karena kromosom selalu berpasangan. Setiap gen pada kromosom yang satu memiliki pasangan pada kromosom homolognya.

 

          Genotipe dan Fenotipe

Apakah genotipe itu? Genotipe adalah sifat atau karakter yang ditentukan oleh gen. Sifat yang tampak dari luar disebut fenotipe. Fenotif merupakan paduan antara genotipe dengan lingkungannya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


2.         Hukum Mendel II

Hukum Mendel II ini dapat dijelaskan melalui persilangan dihibrida, yaitu persilangan dengan dua sifat beda, dengan dua alel berbeda. Misalnya, bentuk biji (bulat + keriput) dan warna biji (kuning +hijau )

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


                                                                                                                                                                     Sumber : istamar: 105

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


3.         Macam Gamet dan Macam Fenotipe dari persilangan

a.        Persilangan Resiprok

Persilangan antara bunga merah dengan putih akan menghasilkan keturunan yang sama, apabila serbuk sari diambil dari bunga merah atau putih. Persilangan yang demikian dikenal sebagai persilangan resiprok.

 

b.        Backross dan Tescross

Backross adalah mengawinkan F1 dengan salah satu induknya, baik induk homozigot dominan atau resesif. Tujuannya adalah untuk mengetahui genotipe induknya. Biasanya genotipe induk belum diketahui dan baru dapat diketahui setelah diadakan Backross.

 

C.       PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL

1.    Epistasis dan Hipostasis

         Jika dua gen tidak sealel, hadir secara bersama-sama dalam satu individu, maka akan menampilkan fenotipe gen yang menutupi atau menghalangi, yang dikenal dengan gen epistasis. Jadi jika factor hitam dan kuning hadir bersama, fenotip yang muncul adalah hitam. Dikatakan hitam epistatik terhadap kuning, dan kuning hipostatik terhadap hitam.

          Jika di dalam individu hanya ada gen yang ditutur atau dihalangi, maka fenotipe yang muncul adalah fenotipe dari gen yang dihalangi tersebut. Gen ini disebut gen hipostasis. Tidak adanya gen dominan pada individu akan memunculkan sifat baru, yaitu sifat putih.

                   Analisis mengenai epistasis dan hipostasis adalah sebagai berikut.

a.      Ada dua gen sama-sama dominan dan terletak pada lokus yang berbeda. Sifat yang ditentukan itu adalah warna kulit biji gandum.

b.      Gen yang satu bersifat menghalangi (epistasis) sedangkan yang lain bersifat dihalangi (hipostasis).

c.   Kehadiran kedua gen dominan tersebut akan memunculkan fenotipe dari gen yang epistasis biasa (fenotipe yang muncul adalah hitam).

d.      Kehadiran gen yang hipostasis akan memunculkan fenotipe dari gen hipostasis (fenotipe yang muncul adalah kuning).

e.    Ketidakhadiran dari kedua gen dominan (jadi yang ada hanya alel resesif) akan memunculkan fenotipe baru (fenotipenya putih). Untuk jelasnya, perhatikan persilangan papan catur berikut ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Catatan :       H K    =     Hitam

                       h  h  K    =     Kuning

                            h  h   k  k   =       putih

Berdasarkan penjelasan di atas, carilah F2 dari perkawinan Hhkk   x  hhKK !

 
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


2.    Kriptomeri

          Ketika bunga Linaria maroccana merah disilangkan dengan putih, semua keturunan pertamanya berwarna ungu. Fenotipe ungu merupakan fenotip tersembunyi yang akan muncul jika ada dua factor dominan hadir bersama.

          Karena adanya faktor tersembunyi itulah maka peristiwa ini disebut sebagai kriptomeri (kriptos = ter­sembunyi).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Penelitian terhadap sitoplasma sel menunjukkan bahwa :

a.       bunga merah memiliki sitoplasma sel yang bersifat asam, dan warna merah disebabkan karena pigmen antosianin

b.       bunga putih memiliki sitoplasma sel bersifat basa tanpa antosianin

c.          antosianin dominan terhadap tanpa antosianin sedangkan basa dominan terhadap asam

d.          pigmen antosianin di lingkungan sitoplasma sel yang asam menghasilkan warna merah, sedangkan di lingkungan sitoplasma sel yang basa, menghasilkan warna ungu.

          Jadi, fenotipe tersembunyi (warna ungu) muncul apabila dua faktor dominan bertemu. Terbukti, jika antosianin (domi­nan) hadir di dalam sel yang basa, maka warna yang muncul adalah warna ungu, Perhatikan persilangan papan catur di bawah ini..

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Catatan :   A      b b    =       Merah

                   A      B       =      Ungu

                   a   a  B       =       Putih

                   a   a   b b   =       Putih

 

 

 

Berdasarkan penjelasan di atas, carilah F2 dari perkawinan AAbb   x  AaBB !

 

 

 

 

 

 
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


3.      Polimeri

          Ketika dilakukan persilangan gandum berkulit merah dengan putih ternyata dihasilkan keturunan kedua (F2) dengan perbandingan merah : putih = 15 : 1. Dari perbandingan tersebut, kita menduga bahwa perbandingan tersebut adalah dari persilangan dihibrida. Jika ditelaah, perbandingan 15 : 1 itu berasal dari perbandingan (9 + 3 + 3) : 1. Jadi sebenarnya tidak menyimpang dari Hukum Mendel. Jika dianalisis dengan papan catur persilangannya akan terlihat seperti persilangan dihibrida. Sifat merah mencapai jumlar 15 menunjukkan bahwa faktor merah dominan dan ditentukan oleh dua gen yang saling berpasangan. Sedangkan faktor putih resesif dan ditentukan oleh 2 gen yang saling ber­pasangan. Ini berarti bahwa faktor merah diberi notasi M1M1M2M2 sedangkan putih diberi notasi m1m1m2m2 Perhatikan persilangan papan catur berikut ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Catatan     : M                       =       Merah

                     m  m  m  m        =       Putih

                   sehingga no 1-15 = merah, 16 = putih

 

4.         Atavisme  

         Atavisme adalah interaksi dari  beberapa gen yang menyebabkan munculnya suatu sifat yang berbeda dengan karakter induknya. Atavisme pertama kali ditemukan oleh Bateson dan Punnet. Ada empat macam bentuk pial / jengger ayam yaitu :single, pea walnut dan rose. Interaksi antar gen-gen yang menentukan bentuk dari pial tersebut. Karakter pial (jengger ayam) tidak hanya diatur oleh satu gen, tetapi oleh dua gen yang berinteraksi.

         Penyimpanga yang terjadi pada atavisme adalah bukan mengenai ratio fenotip F2, melainkan munculnya sifat baru pada pial ayam yaitu walnut dan single. Tipe walnut merupakan hasil interaksi dari dua gen dominan yang berdiri sendiri. Tipe single merupakan interaksi dua gen resesif.

http://imamkhoirul.files.wordpress.com/2010/10/untitled.jpg?w=300
http://imamkhoirul.files.wordpress.com/2010/10/a1.jpg?w=300

Berdasarkan penjelasan di atas, carilah F2 dari perkawinan RrPP   x  rrPp!

 

 
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


D.    PAUTAN, PINDAH SILANG DAN GAGAL BERPISAH

          1.      Pautan

          Pada pembelahan meiosis, tidak semua gen dapat memisah secara bebas. Gen-gen yang letaknya (lokusnya) berdekatan atau terletak dalam kromosom yang sama tidak melakukan pemisahan secara bebas.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


2.         Pindah Silang

Pindah silang (crossing over) kromosom terjadi pada meiosis, yaitu pada saat pembagian kromosom. Pindah silang terjadi pada metafase I karena saat itu kromosom saling bertumpang tindih. Tukar-menukar lengan kromosom tersebut menyebabkan terjadinya rekombinasi kromatid pada kromosom yang homolog. Jadi, pada peristiwa pindah silang terbentuk kombinasi baru.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


3.         Gagal Berpisah

Set pasangan kromosom pada meiosis I maupun meiosis II dapat mengalami gagal berpisah. Artinya setelah meiosis selesai akan dihasilkan sel anak yang berbeda set kromosomnya. Ada sel yang kelebihan kromosom, ada yang tidak kebagian kromosom.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


E. Evaluasi

1.      Karena pada proses pembentukan garnet berlangsung prinsip segregasi bebas, maka individu heterozigot AaBb menghasilkan garnet-garnet yang terdiri dari beberapa macam garnet, yaitu ....

a.     dua macam garnet                        d.    lima macam garnet

b.      tiga macam garnet                        e.     enam macam garnet

c.     empat macam garnet

 

2.    Individu homozigot adalah individu yang ....

a.    memiliki dua gen yang sama-sama dominan atau sama-sama resesif

b.      memiliki gen yang dominan dan gen yang resesif

c.       memiliki genotipe yang sama dengan fenotipe

d.      memiliki fenotipe yang sama meskipun lingkungan berbeda

e.     memiliki tiga alel

 

3.      Manakah di antara pernyataan berikut ini yang salah

a.      Gen-gen dekat berpautan, gen-gen jauh bersilangan.

b.      Epistasis-hipostasis adalah persilangan dihibrida yang sama-sama dominan pada lokus berlainan.

c.     Polimeri adalah persilangan dengan banyak individu.

d.      Kaum laki-laki lebih sering mendapatkan warisan penyakit keturunan daripada kaum perempuan akibat adanya kromosom nonhomolog.

e.      Gen pada kromosom nonhomolog selalu menampakkan pengaruhnya.

4.      Apabila berada dalam keadaan homozigot, gen berikut dapat menyebabkan kematian. Gen tersebut adalah ....

a.     gen letal                                          d.      gen nonzigot

b.    alel ganda                                        e.      gen bertaut

c.     alel

 

5.    Jeruk berkulit keriput bersifat resesif terhadap jeruk berkulit halus. Apabila ingin dihasilkan banyak pohon jeruk berkulit halus, maka persilangan manakah yang harus dilakukan?

          a.    HH x hh                                            d.      Hh x hh

          b.    Hh x Hh                                        e.     HH x HH

          c.     HH x Hh 

 

 

 

F. Refleksi

ü Apakah kita sudah bersyukur atas sifat/genetic yang kita miliki?

 

ü Apakah kita dapat memilih fenotip yang kita ingini? Jika ada bagaimana caranya? Apakah selalu sukses 100%?

 

 

 

 

ü Untuk apakah ada genotip  dan fenotip yang berbeda-beda pada mahkluk hidup ?