Mengajar Via Wa
Monday, 29 June 2020
Thursday, 25 June 2020
BAB I PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN
BAB I
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
PADA TUMBUHAN
A. Pendahuluan
Salah
satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Tumbuhan tumbuh dari kecil
menjadi besar dan berkembang dari satu sel zigot menjadi embrio kemudian
menjadi satu individu yang mempunyai akar, batang, dan daun. Demikian pula
hewan tumbuh dari satu sel zigot menjadi embrio, kemudian berkembang menjadi
satu individu yang mempunyai tangan, kaki, kepala dan lain-lain. Pertumbuhan
diartikan penambahan jumlah sel secara irreversible,
yaitu tidak dapat kembali ke bentuk semula. Perkembangan adalah suatu
proses menuju keadaan yang lebih dewasa.
The growth and differentiation
of the various plant tissue and organ systems are controlled by various
internal and external factors.
B. Pertumbuhan
dan Perkembangan pada Tumbuhan
Monocot and
Dicot Seeds
Monocotyledons (monocots)
and dicotyledons (dicots) make up the two large groups of flowering plants,
differentiated by their seed structures. Monocot seeds contain one cotyledon,
or embryonic leaf. When these seeds germinate, the cotyledon remains below
ground, absorbing nutrients from the endosperm, the starchy food supply in the
seed. The coytledon transports these nutrients to the developing seedling.
Dicot seeds contain two coytledons, which absorb and store the nutrients from
the endosperm before the seed germinates. The cotyledons, thick with stored
nutrients, emerge above ground during germination, and then transport the
stored nutrients to the developing seedling. For a brief time, the cotyledons
also serve as the first photosynthesizing leaves, but they wither and die when
the true leaves emerge.
© Microsoft
Corporation. All Rights Reserved.
Microsoft
® Encarta ® 2009.
© 1993-2008 Microsoft Corporation. All rights reserved.
Didalam
belahan biji terdapat calon indivindu baru atau embrio yang dilengkapi dengan
cadangan makanan. Pada tumbuhan dikotil, misalnya kacang, yang merupakan embrio
adalah kuncup embrionik yang memanjang yang melengkat pada kotiledon. Bagian
bawah aksis (pangkal ) yang melengkat pada kotiledon disebut hipokotil, bagian terminal (ujung)
disebut radikula. Bagian atas pangkal
adalah epikotil, dan ujungnya adalah plumula, yaitu pucuk dengan sepasang
daun. Pada biji dikotil yang berkecambah, embrio menyerap nutrien dari endosperma (cadangan makanan) sehingga
kotiledon akan mengecil.
Pada
biji monokotil, misalnya jagung, terdapat satu kotiledon yang disebut sebagai skutelum. Skutelum menyerap nutrien dari
endosperma selama proses perkecambahan. Pada perkecambahan, akar akan diselubungi
oleh koleoriza dan ujung embrio akan
diselubungi oleh koleoptil.
1. Perkecambahan
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan
embrio. Hasil perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam
biji. Proses perubahan embrio saat perkecambahan adalah plumula tumbuh dan
berkembang menjadi akar.
Berdasarkan
letak kotiledon pada saat berkecambah, dikenal dua macam tipe perkecambahan,
yaitu hipogeal dan epigeal.
1) Perkecambahan hipogeal
Pada perkecambahan hipogeal, terjadi pertumbuhan
memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan
muncul di atas tanah. Kotiledon tetap berada di dalam tanah. Contoh
perkecambahan hipogeal adalah kacang kapri.
2) Perkecambahan epigeal
Pada perkecambahan epigeal, hipokotil tumbuh memanjang,
akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah. Pada
Perkecambahan epigeal, kotiledon tetap berada di atas tanah. Perkecambahan
epigeal terjadi pada kacang hijau dan kacang tanah.
2. Pertumbuhan Primer
Pada
akhir proses perkecambahan, tumbuhan membentuk akar, batang, dan daun. Pada
ujung batang dan ujung akar terdapat sel-sel meristem yang dapat
berdiferensiasi menjadi sel-sel yang
memiliki struktur dan fungsi yang khusus. Aktivitas sel-sel meristem
menyebabkan batang dan akar tumbuh memanjang. Proses pertumbuhan ini disebut
pertumbuhan primer. Pertumbuhan primer batang dapat diukur secara kuantitatif,
misalnya dengan alat yang dinamakan auksanometer.
Gb. Auksanometer
Daerah pertumbuhan pada ujung akar dan
ujung batang di belakang meristem apical menurut aktivitasnya dapat dibedakan
menjadi tiga daerah, sebagai berikut :
1) Daerah
pembelahan sel, terdapat
di bagian ujung. Sel-sel di daerah ini aktif membelah, dan sifatnya meristematis.
2) Daerah
perpanjangan sel,
terletak di belakang daerah pembelahan, merupakan daerah dengan ciri tiap sel memiliki
aktivitas untuk membesar dan memanjang.
3) Daerah
perpanjangan sel, merupakan
daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang memiliki struktur
dan fungsi khusus. Meristem ujung batang membentuk primordia daun. Pada sudut
antar daun dan batang terdapat sel-sel yang dipertahankan sebagai sel-sel
meristamatis. Bagian ini nanti akan berkembang menjadi cabang. Di belakang
daerah deferensiasi terdapat jaringan permanen.
3. Pertumbuhan Sekunder
Jaringan permanen sebagai hasil diferensiasi pada ujung
batang dan ujung akar dikotil terdiri dari jaringan epidermis, parenkimia, kolenkima,
sklerenkima, protofloem, dan protoxilem. Sedangkan jaringan kambium masih tetap
bersifat meristematis.
Xilem dan floem yang membentuk dari
aktivitas kambium ini disebut xilem
sekunder dan floem sekunder.
Pertambahan jumlah floem dan xilem sekunder menyebabkan diameter batang
bertambah besar. Aktivitas kambium yang membentuk xilem dan floem sekunder ini
merupakan pertumbuhan sekunder.
Gb.
Lingkaran Tahun akibat dari pertumbuhan sekunder
c. Faktor
yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan merupakan hasil interaksi antara faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam meliputi sifat genetik
yang ada di dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan. Faktor luar meliputi faktor lingkungan.
Dalam bab ini akan dibahas pengaruh hormon dan faktor lingkungan saja,
sedangkan pengaruh gen terhadap pertumbuhan akan dibahas bab 5 tentang
hereditas.
1.
Hormon
Plant hormones, specialized
chemical substances produced by plants, are the main internal factors
controlling growth and development. Hormones are produced in one part of a
plant and transported to others, where they are effective in very small
amounts. Depending on the target tissue, a given hormone may have different
effects.
Hormon tumbuhan sering disebut fitohormon. Peran hormon
merangsang pertumbuhan, pembelahan sel, pemanjangan sel, dan ada yang
menghambat pertumbuhan.
Saat
ini telah dikenal hormon auksin, giberelin, sitokinin, asam absiat, etilen,
asam traumalin dan kalin.
a. Auksin
Berkat penelitian F.
W. Went (1926-1928), sekarang kita tahu adanya zat yang dihasilkan oleh
ujung tumbuhan yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan. Zat itu disebut auksin. Pada awalnya zat ini ditemukan
Went pada ujung koleoptil kecambah sejenis gandum (Avena sativa). Ternyata, auksin juga dapat ditemukan di ujung
batang dan akar serta ditempat
pembetukan bunga, buah, dan daun. Fungsi auksin adalah sebagai pengatur
pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung.
Pengaruh auksin yang lain adalah merangsang pembelahan sel-sel kambium,
meningkatkan perkembangan bunga dan buah, merangsang perkembangan bunga dan
buah, merangsang perkembangan akar lateral, dan menyebabkan pembekokan batang,
dan menyebabkan dominansi apikal.
Gb. Pembengkokan
batang karena auksin
b. Giberelin
Gibelerin
pertama kali ditemukan oleh F. Kurosawa
(1926) pada saat ia mempelajari penyakit pada padi. Kurosawa menemukan bahwa
padi yang terserang jamur Giberella
fujikuroi mengalami pertumbuhan cepat, batangnya tinggi dan berwarna pucat.
Setelah diisolasi, senyawa yang dihasilkan jamur tersebut dinamakan giberelin.
Giberelin
ditemukan pada semua bagian tanaman, misalnya pucuk batang, ujung akar, bunga,
buah, dan terutama pada biji. Fungsi giberelin adalah :
1)
merangsang
pembelahan sel
2)
merangsang
aktivitas enzim amilase dan proteinase yang berperan dalam perkecambahan
3)
merangsang
pembentukan tunas
4)
menghilangkan
dormasi biji
5)
merangsang
pertumbuhan buah secara partenogenesis
c. Sikokinin
Sitokinin
dapat ditemukan pada jaringan yang aktif membelah. Sitokinin yang pertama
ditemukan adalah kinetin. Struktur kimia sitokinin lebih sederhana dari pada
giberelin dan auksin. Sitokinin yang umum digunakan adalah kinetin. Selain
kinetin, contoh sitokinin adalah zeatin (ditemukan pada jagung ) dan BAP
(6-benzilaminopurin).
Fungsi sitokinin adalah
:
1)
merangsang
pembelahan sel (sitokinesis)
2)
merangsang
pembentukan tunas pada batang maupun pada kalus
3)
menghambat
efek dominansi apikal oleh auksin
4)
mempercepat
pertumbuhan memanjang
d. Gas
Etilen
Etilen
adalah gas yang dikeluarkan terutama oleh buah yang sudah tua. Jika buah tua
diletakan di tempat tertutup, maka buah akan cepat masak. Hal ini disebabkan
karena buah tersebut mengeluarkan gas etilen yang mempercepat pemasakan buah.
Para pedagang buah sering memeram buah dengan gas etilen (karbit = nama dagang)
agar cepat masak.
e. Asam
Absiat
Secara
umum asam fungsi asam absisat adalah:
1)
menghambat
pembelahan dan pemanjangan sel
2)
menunda
pertumbuhan atau dormasi, sehingga membantu tumbuhan dalam kondisi yang buruk.
3)
merangsang
menutupnya mulut daun pada musim kering, sehingga mengurangi aktivitas transpirasi
4)
membantu
peluruhan daun pada musim kering, sehingga tumbuhan tidak kekurangan air
melalui transpirasi (penguapan)
f. Asam
Traumalin
Asam
Traumalin dianggap sebagai hormon luka, karena merangsang pembelahan sel-sel di
bagian tumbuhan yang luka. Dengan demikian, bagian yang terluka akan tertutup.
g. Kalin
Hormon
kalin berfungsi merangsang pembentukan organ tumbuhan. Hormon ini
dibedakan atas rizokalin untuk merangsang pembentukan akar: kaukalin merangsang pembentukan batang, fikokalin merangsang pembentukan bunga.
2. Faktor Lingkungan
a. Nutrien
dan Air
Tumbuhan
membutuhkan Nutrien untuk pertumbuhan dan perkembangan. Nutrien atau zat
makanan terdiri dari unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia. Nutrien yang
diperlukan merupakan sumber energi dan sumber materi untuk sitensis berbagai
komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan.
Nutrien
tumbuhan umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion, dan beberapa
diambil dalam udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut
unsur makro atau makronutrien.
Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro atau mikronutrien.
b. Suhu
Udara
Suhu
berpengaruh terhadap kerja enzim, sehingga suhu juga berpengaruh terhadap
fisiologi tumbuhan. Perubahan suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan yang meliputi
reproduksi, fotositensis, dan transpirasi.
c. Oksigen
Kandungan
oksigen mempengaruhi pertumbuhan organisme. Oksigen mempengaruhi bagian
tumbuhan di atas tanah maupun pertumbuhan akar yang berada di dalam tanah.
Tanah gembur mempunyai kemampuan besar dalam menyimpan oksigen. Jika kandungan
oksigen banyak maka pertumbuhan akar tumbuhan semakin baik.
d. Cahaya
Selain
berpengaruh terhadap proses fotositensis, cahaya berpengaruh terhadap
pertumbuhan setiap organ atau terhadap keseluruhan tumbuhan secara langsung.
e. Kelembapan
Kelembapan
udara dan tanah berpengaruh dalam proses penguapan air yang berhubungan dengan
penyerapan nutrien. Jika kelembapan udara rendah, penguapan akan meningkat
sehingga penyerapan nutrien pun semakin banyak. Keadaan ini akan memacu pertumbuhan
tanaman.
D.
Soal Pilihan Ganda
1.
Peristiwa
perubahan biologis yang terjadi pada makluk hidup di bawah ini menujukan proses
pertumbuhan, kecuali……
a.
pertambahan
jumlah
b.
pertambahan
volume sel
c.
pertambahan
jumlah deposis (persediaan) zat antar sel
d.
pertambahan
sel
e.
bersifat
reversibel atau dapat balik
2.
Perkembangan
makluk hidup adalah proses …..
a.
pertambahan
volume yang dapat diukur dan bersifat tidak dapat kembali
b.
menuju
kedewasaan dan tidak dapat diukur
c.
penambahan
bahan dan perubahan substansi yang dapat diukur
d.
penambahan
jumlah sel hanya pada maristem ujung atau titik tumbuh
e.
diferensiasi
sel yang makin cepat akibat faktor genetik dan lingkungan
3.
Tunas
dapat membengkok ke atas karena pengaruh dari hormon ………
a.
sitokinin
b.
asam
absisat
c.
giberelin
d.
gas
etilen
e.
auksin
4.
Jika
kita ingin mendapatkan pohon jambu biji yang berubah
a.
sitokinin
b.
asam
absisat
c.
giberelin
d.
gas
etilen
e.
auksin
5.
dua
kecambah diletakan di suatu tempat, yang satu kena cahaya, sedangkan yang lain
tidak terkena cahaya.kecambah yang ditempat gelap tumbuh lebih tinggi dari pada
yang ditempat terang. Hal in menujukan bahwa ….
a.
cahaya
berpengaruh terhadap pertumbuhan
b.
cahaya
merupakan faktor yang tidak dibutuhkan
c.
cahaya
dibutuhkan sedikit untuk pertumbuhan
d.
cahaya
merupakan faktor penghambat pertumbuhan
e.
cahaya
berpengaruh besar dalam pertumbuhan
E. Refleksi
v
Perhatikan
gambar di bawah ini!
v
Bunga
apakah itu?
v
Apakah
yang terjadi pada bunga tersebut?
v
Adakah
yang diajarkan tumbuhan tersebut kepada kehidupan manusia? Jika ada apakah itu?